RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : SMA N 2
PEKANBARU
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS : X
SEMESTER : 1
A.
STANDAR KOMPETENSI :
Menulis
: 8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan
melalui kegiatan menulis
puisi
B.
KOMPETENSI DASAR :
8.1 Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan
rima
C.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
No
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
Kewirausahaan/ Ekonomi
Kreatif
|
1
|
Mengidentifikasi
puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
|
· Bersahabat/
komunikatif
· Tanggung jawab
|
· Kepemimpinan
|
2
|
Membedakan bentuk pantun dan syair
|
||
3
|
Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait,
irama, dan rima
|
||
4
|
Menyunting
puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman
|
D.
TUJUAN PEMBELAJARAN* :
Siswa dapat:
·
Mengidentifikasi
puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
·
Menentukan
ciri-ciri pantun dan syair
·
Membedakan bentuk pantun dan syair
·
Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait,
irama, dan rima
·
Menyunting
puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman
E.
MATERI PEMBELAJARAN :
Contoh puisi lama (pantun, syair)
·
bait
·
irama
·
rima
·
perbedaan pantun dengan syair
A.
BAHAN AJAR
Puisi lama dan puisi baru memiliki
persamaan dan perbedaan. Dalam hal persamaan, puisi lama dan puisi baru
sama-sama memiliki unsur yang sangat fundamental, yaitu bait, irama, dan rima.
·
Bait adalah kumpulan baris yang mendukung satu
kesatuan pikiran yang ingin dikemukakan oleh penciptanya. Dalam prosa, hal
serupa disebut paragraf atau alinea. Puisi (baik puisi lama maupun puisi baru)
selalu terdiri atas satu atau beberapa bait. Yang sering membedakan antara
puisi lama dan puisi baru adalah jumlah baris/ larik dalam setiap bait.
·
Irama ialah pergantian turun naik, panjang
pendek, keras lembutnya ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Irama dibedakan
menjadi dua,
o
metrum, yaitu irama yang tetap, menurut pola
tertentu.
o
ritme, yaitu irama yang disebabkan adanya pertentangan
atau pergantian bunyi tinggi atau rendah secara teratur.
·
Irama menyebabkan aliran perasaan atau pikiran
yang tidak terputus dan terkonsentrasi sehingga menimbulkan bayangan
angan-angan (imaji) yang jelas dan hidup. Irama diwujudkan dalam bentuk tekanan-tekanan
pada kata. Tekanan tersebut dibedakan menjadi tiga,
·
Dinamik, yaitu tekanan keras lembutnya ucapan
pada kata tertentu.
·
Nada, yaitu tekanan tinggi rendahnya suara.
·
Tempo, yaitu tekanan cepat lambatnya pengucapan
kata.
·
Rima adalah penataan unsur bunyi yang ada dalam
kata. Penataan bunyi dalam puisi ini berupa pengulangan bunyi yang sama pada
satuan baris atau pada baris-baris berikutnya dalam bait. Pada puisi lama
seperti pantun dan syair, pola bunyinya bersifat tetap. Contohnya, pantun berima
ab-ab dan syair berima aa-aa.
Ciri-ciri
dari jenis puisi lama, diantaranya:
a)
Pantun
Ciri- ciri :
1. Memiliki 4 baris, di
mana dua baris berisi sampiran dan dua baris lagi merupakan isi
2. Antara baris ke-1,
2, 3, dan 4 bersajak a,b,a,b
3. Setiap baris terdiri
antara 8 sampai 10 suku kata
4.
Berasal dari melayu (Indonesia)
b)
Syair
Ciri-ciri :
1. Terdiri atas empat larik (baris) tiap bait
2. Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan
3. Semua baris merupakan isi (dalam syair tidak ada sampiran)
4. Sajak akhir tiap baris selalu sama (aa-aa)
5. Jumlah suku kata tiap baris hampir sama (biasanya 8–12 suku
kata)
6. Isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng, atau cerita
·
Perbedaan bentuk pantun dan syair
- Pantun baris pertama dan kedua disebut sampiran( pembayang ) dan baris ketiga dan keempat disebut isi ( maksud sampiran ), sedangkan syair keempat baris adalah arti/maksud si pengarang.
- Pantun terdiri sampiran dan isi, sedangkan syair tidak terdapat sampiran dan isi.
- Pantun berirama a-b-a-b/ a-a-a-a, sedangkan syair berirama a-a-a-a.
- Pantun bahasanya boleh campur-campur, sedangkan syair bahasanya harus sama.
Contoh pantun dan syair
Pantun
merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas 4 baris, memiliki rima (persamaan bunyi) dengan baris pertama dan edua merupakan sampiran dan baris ketiga dan ke empat merupakan isi
Contoh:
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Biarlah mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas 4 baris, memiliki rima (persamaan bunyi) dengan baris pertama dan edua merupakan sampiran dan baris ketiga dan ke empat merupakan isi
Contoh:
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Biarlah mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
# Syair
Syair merupakan puisi lama yang terdiri atas 4 baris per bait. Semua baris merupakan isi
Contoh:
Bulan purnama cahaya terang
Bintang seperti intan
Pungguk merawan seorang-orang
Berahikan bulan di tanah seberang
Pungguk bercinta pagi dan petang
Melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya datang
Dari saujana pungguk menentang
F.
METODE PEMBELAJARAN :
§
Penugasan
§
Diskusi
§
Tanya
Jawab
§
Ceramah
G.
StrategiPembelajaran
Tatap Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
· Menulis puisi lama dengan memperhatikan
bait, irama, dan rima
|
·
Contoh
puisi lama (pantun, syair)
|
· SiswaMenulis pantun/ syair dengan
memperhatikan bait, irama, dan rima.
|
H.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :
No.
|
Kegiatan Belajar
|
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
|
1.
|
Kegiatan Awal :
F Guru menjelaskan Tujuan
Pembelajaran hari ini.
|
Bersahabat/ komunikatif
|
2.
|
Kegiatan Inti :
& Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi :
F Membaca puisi lama (pantun, syair)
F Mengidentifikasi puisi lama
(pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
& Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi,
F Menulis pantun/ syair dengan
memperhatikan bait, irama, dan rima
F Menyunting puisi lama (pantun/ syair) yang dibuat teman
& Konfirmasi
Dalam
kegiatan konfirmasi, Siswa:
F Menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui
F Menjelaskan tentang hal-hal yang
belum diketahui.
|
Tanggung
jawab
|
3.
|
Kegiatan Akhir :
F Refleksi
F Guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
|
Bersahabat/ komunikatif
|
I.
ALOKASI WAKTU :
4 x 40 menit
J.
SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :
·
Buku Bahasa Indonesia penerbit Erlangga
K. PENILAIAN
1.
Jenis tes
·
Tes tertulis
2.
Bentuk tes
·
Uraian dan tugas
3.
Alat penilaian
1)
Jelaskan pengertian pantun!
2)
Jelaskan pengertian syair!
3)
Jelaskan perbedaan pantun dengan syair!
4)
Buatlah pantun dengan memperhatikan rima!
5)
Buatlah syair dengan memperhatikan rima!
4.
Kunci jawaban
1)
Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat
larik. Sebait berirama silang (ab ab). Larik 1 dan 2 disebut sampiran, larik 3
dan 4 disebut isi.
2)
Syair adalah bentuk puisi lama yang berari perasaan, hal
ini sebagai ungkapan perasaan seseorang kepada orang lain.
3)
pantun terdiri atas empat larik, sebait berirama silang (ab
ab). Larik 1 dan2 disebut sampiran dan larik 3 dan 4 disebut isi, sedangkan
syair tiap bait terdiri atas empat larik, jumlah suku kata tiap lariknya 8-12
umumnya 10 kata, berirama a a a a, keempat larikkalimatnya mempunyai
perhubungan arti, dan isinya bersifat nasihat, dongeng, atau cerita.
4)
Jangan menulis diatas kaca
Menulislah diatas meja
Jangan menangis karena cinta
menangislah karena dosa
5)
Bentuk
Penilaian
No
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Bobot
|
Nilai
|
1
|
Siswa
mampu menjelaskan pengertian pantun dan syair.
a. Benar disertai alasan (5)
b. Benar tidak disertai alasan (3)
c. Tidak benar (1)
|
7
|
|
2
|
Siswa mampu
menulis pantun dan syair dengan memperhatikan bait, irama dan rima
a. Tepat (5)
b. Kurang tepat (3)
c. Tidak tepat (1)
|
7
|
|
3
|
Siswa mampu Menjelaskan perbedaan
pantun dan syair.
a. Tepat (5)
b. Kurang tepat (3)
c. Tidak tepat (1)
|
6
|
|
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 adalah sebagai berikut:
Nilai akhir perolehan skor/skor maksimum (70) x skor total (100)
Mengetahui
Guru
Pamong ,
Dra. Yetti,.S.Pd
NIP. 196403102007012001
|
|
Pekanbaru, Oktober2012
Mahasiswa PPL,
Riyan Hikmah Depatra
NPM. 096210565
|
smoga bermanfaat dalam pengajaran anda
BalasHapus